Sabtu, 05 Maret 2011

Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual dan sosial.
Pendidikan jasmani yang berpangkat pada gerak manusia, serta mengarah. Kepada kepribadian yang bulat dan kreatif dari manusia adalah dasar dari segala pendidikan.
       Bahan ajar yang dipergunakan dalam pengajarannya adalah aktivitas jasmani. Itu dapat berupa :
       permainan,
       tari-tarian
       latihan-latihan.

Bagaimana ia mendapatkan aktivitas jasmani tersebut, terdapat perbedaan-perbedaan yang besar dalam tiap lingkungan budaya.
a)      Penyesuaian geografik. Gunung, danau dan sungai, perairan yang tenang memberikan kesempatan untuk aktivitas-aktivitas yang spesifik yang sesuai dengan keadaan fisik geografik
b)      Tergantung dari pola budaya akan dijumpai aktivitas dalam rangka upacara agama
Aktivitas-aktivitas tradisional
c)       Aktivitas yang berubah karena pengaruh kemasyarakatan atau politik.
d)      Daerah tetangga yang berdekatan dapat berpengaruh pula pada aktivitas-aktivitas jasmani yang ada
e)      Kontak dengan dunia luar, orang-orang dengan lingkungan budaya lain, akan menyebabkan ditirunya aktivitas-aktivitas hanya karena hal tersebut menarik hati
f)       Badminton mendapat rangsangan impor komersial langsung dari Jerman pada tahun 1949, ketika pedagang alat-alat olahraga mempropagandakannya
g)      Juga terjadi ekspor yang disengaja. Nielsbukh mengekspor gimnastik lantai dari Denmark ke seluruh belahan dunia barat, sebagai bagian spektakuler dari sistemnya.

  1. Pemilihan Bahan Ajar
Kriteria untuk mengadakan seleksi bahan ajar adalah sebagai berikut:
  1. Dimulai dengan pertanyaan. Apakah tujuan anda dengan pendidikan jasmani? Khususnya : Apakah tujuan pendidikan Anda?
  2. Apakah aktivitas-aktivitas yang anda pilih berguna bagi tujuan itu?
  3. Aktivitas terus sesuai dengan keadaan lingkungan geografik, iklim dan keadaan lingkungan, dan seharusnya sesuai dengan adat dan kebiasaan penduduk.
  4. Guru pendidikan jasmani harus memeriksa apakah aktivitas-aktivitas yang ia pilih sesuai dengan penghayatan gerak dan pengalaman jasmani murid-muridnya
  5. Harus diperhitungkan bahwa aktivitas-aktivitas itu memperoleh motivasi pad murid-muridnya.
  6. Sebagai seorang ahli, guru pendidikan jasmani harus betul-betul menguasai metodik dari aktivitas-aktivitas yang akan diajarkannya

Tujuan Pendidikan dari Pendidikan Jasmani
adalah sebagai berikut :
a)      Pembentukan gerak
b)      Pembentukan prestasi
c)       Pembentukan sosial
d)      Pembentukan badan

Tak ada pendidikan jasmani yuang tidak bertujuan pendidikan. Tak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, sebab gerak adalah dasar untuk belajar mengenal dunia dan dirinya sendiri.

Perbandingan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
       Perbandingannya. Baik pendidikan jasmani maupun olahraga keduanya berupa permaian dan aktifitas fisik. Tujuannya tidak sama, namun sebagian menunjukkan kaitan satu sama lain.
       pendidikan jasmani berbeda dengan olahraga meskipun ada kaitan antara keduannya.
       Materi pelajaran berpusat pada anak didik, sedang pada olahraga justru materi pelajaran adalah pusatnnya

ILMU KEOLAHRAGAAN SEBAGAI BIDANG STUDI
       Bidang study atau disiplin ilmu keolahragaan tumbuh dari ilmu-ilmu pengetahuan yang mengkaji manusia.
       Hingga melahirkan kajian-kajian khusus ilmu keolahragaan disebut ilmu keolahragaan khusus ini mencakup :
       Program latihan
       Berlatih
       Melatih
       Situasi latihan dan
       Pengukuran

       biomekanika berurusan dengan pengaruh daya dan huku alam terhadap tubuh manusia seama aktifitas fisik.
       Ilmu keolahragaan historik mempelajari olahraga pada masa yang lalu.
       Paedogi Keolahragaan berurusan dengan mengajar, khususnya membelajarkan bermain-main dan ketangkasan-ketangkasan yang dipergunakan dalam situasi olahraga.
       Agogi keolahragaan menyangkut pengendalian atau manajemen olahraga. Agogi meliputi pembinaan, dukungan dan pengembangan. Pembinaan mencakup masalah-masalah teknik, kepengurusan, perwasitan dan masalah ofisial.
       Ilmu keolahragaan khusus adalah penerapan, selain dalam pendidikan jasmani dan olahraga, juga dalam hal-hal lain seperti  bimbingan olahraga rekreasi, pembinaan olahraga cacad, terapi fisik, olahraga penyembahan dan lain-lainnya sesuai dengan kebutuhan yang semakin berkembang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar