iya, mungkin kamu tahu siapa saya, bahkan melebihi saya sendiri. inilah saya dengan apa yang saya punya.
yang tidak suka berbicara padamu, tapi dengan media yang lain-hingga akhirnya kamu juga mengetahui apa yang terjadi dengan saya. ya itulah saya, lebih biasa untuk berbicara pada benda mati, karena mereka akan diam dengan apa yang saya katakan-itu terjadi karena kebiasaan. bukan mengenyampingkan posisimu, tapi aku lebih tak ingin merepotkan, itu saja.
aku yang jantungnya selalu berdegup sangat tak beraturan ketika ada sesuatu yang menjadi kewajibanku, akan sangat bodoh dan menjadi tak terkendali-dan lagi-lagi aku tak berkata ini padamu, tapi kamu ya tahu juga. beda denganmu, yang seperti tidak ada apa-apa saat melaksanakan tugasmu.sangat kontras.
aku yang jika sakit sangatlah berekspresi, mengeluh dan mencoba mencari solusi, kamu dengan tenangnya mendiamkan dan membiarkan sakitmu walau kadang sakitmu lebih daripada sakitku. yang aku selalu cemas dengan dirimu, walau aku sendiri apa yang harus aku sarankan padamu, karena kamu lebih tahu dari aku. ya, hanya saran sederhana dan itu-itu saja.
kamu yang selalu bercerita tentang apa kegiatanmu, tapi aku, yang masih malu untuk melakukan itu. ibarat sebuah cerita, aku tak pandai untuk mengembangkan tiap paragrafnya. hanya tak ingin sesumbar dengan apa yang belum menjadi kepastian, khawatir saja itu tak terjadi di kemudian harinya.
s, tahukah kamu. terlalu banyak hal yang sesungguhnya ingin aku katakan. hanya mungkin belum ada rezeki bagi kita untuk membicarakannya. percayalah, meskipun kita jauh, ada yang mendektakan kita. apa itu? tanyalah padda hatimu, aku tahu kamu bingung.hehe"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar